Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menilai, harga BBG harus dipertimbangkan ulang. Harga BBG, menurut Bambang, masih bisa dinaikkan asal masih kompetitif dengan harga BBM bersubsidi.
"Kalau Rp 3.100 per liter setara premium (LSP) kelihatannya murah, tapi bagi produsen kurang menarik karena kemurahan," ujar Bambang di Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Dengan harga yang menarik, maka akan semakin banyak pelaku usaha migas yang tertarik. Harga Rp 3.100 per LSP saat ini hanya bagus bagi konsumen, namun tidak bagi produsen. Sehingga, kata Bambang, pada akhirnya produsen akan minta subsidi.
"Nanti kita lihat harganya berapa, rasionya terhadap harga BBM bersubsidi saja," ujarnya. Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengatakan idealnya harga BBG sekitar 65-70 persen dari harga BBM nonsubsidi, sekitar Rp 7.000 hingga Rp 8.000 LSP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.