Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Gelar Ratas soal Bandara Ahmad Yani dan Listrik di Sumut

Kompas.com - 02/04/2014, 11:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menggelar rapat terbatas di Istana Negara, Rabu (2/4/2014) siang. Rapat terbatas ini dilakukan untuk membahas pembangunan Bandara Ahmad Yani di Semarang dan padamnya listrik di Sumatera Utara.

Pada rapat Selasa (1/4/2014), Presiden SBY sempat menyinggung soal kedua persoalan itu. "Besok akan laksanakan rapat terbatas, khusus berkaitan dengan pembangunan infrastruktur atau proyek pembangunan tertentu, dan implementasi pembangunan bandara udara Semarang," ujar Presiden SBY saat itu.

Presiden menuturkan, Bandara Ahmad Yani perlu ditingkatkan kapasitasnya. Selanjutnya, Presiden menyinggung masalah listrik di Sumatera Utara yang baru bisa disuplai 1.600 Mega Watt dari kebetuhannya 1.800 Mega Watt. Menurut Presiden, krisis listrik di Sumatera Utara karena adanya peningkatan kebutuhan industri dan rumah tangga.

"Ada dalam waktu yang tidak terlalu lama, kekurangan listrik di Medan sekitarnya bisa dikurangi," ujar Presiden SBY.

Dari pengataman Kompas.com, agenda rapat terbatas Presiden SBY hari ini mirip dengan janji-janji kampanye yang diutarakan Ketua Umum Partai Demokrat itu dalam kampanye akbar partainya di Medan dan Semarang beberapa waktu lalu.

Di Medan, SBY di hadapan ribuan simpatisan dan kader Demokrat berjanji persoalan listrik di Sumatera Utara selesai dalam waktu 1-2 bulan. "Saya tahu di Sumut kekurangan listrik. Tadi malam saya sudah berbicara dengan Dirut PLN. Kita berhatap satu atau dua bulan, yang kurang bisa ditambahi. Pokoknya harus cukup listrik untuk Medan dan Sumut," kata SBY di hadapan massa pendukungnya di Medan, Jumat (28/3/2014) sore.

Sementara di Semarang, SBY pun menyinggung pembangunan Bandara Ahmad Yani yang lama terhenti. SBY menyebut pembangunan Bandara Ahmad Yani sebagai salah satu dari "7 kabar baik" dari realisasi jargon "Beri Bukti, bukan Janji".

Menurut SBY, pembangunan bandara itu tersendat karena ada perbedaan pandangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Untuk soal ini, SBY pun mengaku dihubungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meminta Presiden untuk turun tangan menyelesaikan masalah itu. "Alhamdulillah, kemarin sudah selesai, maka kita bangun dan kita tingkatkan kapasitasnya yang diperlukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com