Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO: Sky Aviation Masih Cari Investor Baru

Kompas.com - 03/04/2014, 19:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen maskapai Sky Aviation masih menyeleksi sejumlah investor yang bersedia menyuntikkan modalnya ke perusahaan penerbangan ini.

"Kami memang belum mau gembar-gembor dulu. yang pasti, sejumlah investor tersebut berasal dari lokal dan asing," kata Chairman maskapai Sky Aviation, Yusuf Ardhi Kamis (3/4/2014). Tapi, Yusuf enggan menyebutkan sejumlah nama investor yang dimaksud.

Menurut Yusuf jika kesepakatan dengan sejumlah investor baru sudah menemui titik temu, maka Sky Aviation akan kembali mengudara dalam waktu dekat. "Kami berharap bulan ini sudah bisa terbang kembali. Kami juga meminta masyarakat yang terbiasa terbang dengan Sky untuk bersabar."

Yusuf mengakui, bisnis maskapai saat ini memang dalam ketidakpastian karena nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah. "Pengeluaran untuk operasional maskapai dalam dolar, sementara pendapatan kita rupiah. Sudah pasti akan sulit."

Kendati berhenti beroperasi, pria yang masih aktif menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini juga memastikan sejumlah pesawat Sky belum ada yang ditarik oleh lessor. "Pesawat masih lengkap, tidak ada yang ditarik."

Saat ini, Sky mengoperasikan tiga unit pesawat Sukhoi SSJ-100, lima unit Fokker F50, satu unit Fokker 100, satu unit Caravan, dan satu unit Cirrus SR-22.
 
Tengku Burhanuddin, Sekretaris Jenderal INACA, pernah mengatakan kabar penghentian operasional salah satu anggota INACA tersebut sudah diketahui sejak 18 Maret 2014. "Saya sudah dengar. Tapi memang Sky sedang ada negosiasi dengan investor barunya," kata Tengku.

Kabar mengenai ketidakharmonisan antara pemegang saham, sebenarnya sudah tercium oleh regulator (Kementerian Perhubungan) sejak Februari 2014. Kala itu, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti S Gumay, mengatakan Sky Aviation sulit bersaing karena modal yang tidak memadai untuk ekspansi. Upaya pengembangan oleh Sky Aviation ternyata tak didukung oleh finansial pemegang saham.

"Maskapai yang bisa bertahan saat ini adalah yang bisa lebih efisien dan memiliki kondisi internal yang baik," kata Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com