Hal ini diungkapkan pengurus YLKI Tulus Abadi menanggapi gangguan perjalanan KRL Jabodetabek yang terjadi dalam dua hari berturut-turut ini. Setelah semalam, gangguan terjadi lagi pada pagi hari ini, sehingga banyak penumpang yang mengalami keterlambatan masuk kerja.
"KRL ini belum memenuhi standard manusiawi. Pada jam-jam sibuk, KRL mengalami over kapasitas. Saya sendiri kalau menggunakan KRL sebelum jam 9 pagi, rasanya ngeri," ujarnya, Jumat (4/4/2014).
Dia menyebutkan, ada dua masalah utama yang membuat layanan KRL di bawah standard. Pertama adalah masalah infrastruktur yang terlalu tua. Hal itu sangat rentan mengalami gangguan ketika cuaca sedang kurang baik.
Masalah lainnya adalah penggunaan kereta impor dari Jepang, di mana PT Kereta Api Indonesia hanya mempertimbangkan sisi murahnya. "Namun kendati murah, kereta bekas impor itu menurun kehandalannya dan boros energi," jelas Tulus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.