Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanjung Priok Bakal Jadi Terminal Kendaraan Terbesar Ke-5 Dunia

Kompas.com - 07/04/2014, 13:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Indonesia Kendaraan Terminal, sedang mengerjakan pembangunan Terminal Kendaraan Tanjung Priok. Pada tahun 2018 mendatang, Tanjung Priok ditargetkan menjadi terminal kendaraan terbesar ke-5.

"Saat ini luas terminal kendaraan Tanjung Priok 23 hektar, pada tahun 2018 nanti akan menjadi 62,5 hektar. Dengan 62,5 hektar tersebut, Tanjung Priok akan menjadi terminal kendaraan terbesar kelima di dunia," ujar Armen Amir, Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal, saat memaparkan perkembangan pembangunan Terminal Tanjung Priok dalam rapat bersama Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Perhubungan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/4/2014).

Saat ini luas lahan Terminal Kendaraan Tanjung Priok mencapai 23 hektar. Armen mengatakan, setiap tahun luas lahan terminal tersebut akan semakin meningkat. Tahun ini, anak perusahaan Pelindo II tersebut mengerjakan perluasan terminal seluas 5 hektar.Targetnya, pada tahun 2015 luas terminal mencapai 28 hektar.

Perluasan terminal kendaraan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas bongkar muat kendaraan ekspor Indonesia. Menurut Armen, hal tersebut dilakukan karena ekspor kendaraan Indonesia meningkat seiring semakin meningkatnya kepercayaan perusahaan industri otomotif dan negara lain kepada Indonesia.

Selain menjadi terminal kendaraan internasional, Tanjung Priok juga ditargetkan mampu menjadi terminal domestik dan transit pada 2018. "Dengan pembangunan Pelabuhan ini, maka diharapkan Jepang akan memindahkan industri otomotifnya ke Indonesia," katanya.

Terminal Kendaraan Tanjung Priok merupakan terminal kendaraan pertama dan terbesar di Indonesia. Terminal tersebut merupakan tempat khusus melayani bongkar muat kendaraan dan suku cadangnya. Terminal Kendaraan Tanjung Priok dibangun sejak tahun 2006 dan baru beroperasi pada tahun 2007 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com