Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pasar Kecewa Hasil Pileg Penyebab Rupiah dan IHSG Anjlok

Kompas.com - 10/04/2014, 13:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca pemilu legislatif (pileg), nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah. Kondisi ini dipandang lantaran pasar kecewa dengan hasil pileg kemarin, dimana tak ada partai yang memperoleh suara di atas 20 persen.

"Pasar agak dissapointed. Saya kemarin prediksikan rupiah menguat tapi tidak terlalu besar, dengan asumsi PDI-P mendapat sedikit di atas 20 persen, ternyata meleset," kata Ekonom dari Universitas Gadjah Mada A. Tony Prastyantono ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (10/4/2014).

Tony menduga, pelemahan tersebut terjadi setidaknya akibat tiga faktor. Pertama, efek pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi oleh PDI-P mengempis karena diserang lawan.

"Kedua, Jokowi kurang piawai dalam menampilkan visi dan misinya. Soal ini dia memang kurang artikulatif. Ketiga, banyak partai yang platform-nya sama, nasionalis, sehingga suara terpecah," ujar Tony.

Lebih lanjut, Tony memandang pemilu presiden (pilpres) akan memberi sentimen positif terhadap pasar, asalkan presiden dan wakil presiden sesuai dengan ekspektasi pasar.

Ia memantau duet Jokowi dan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan pasangan yang paling diunggulkan berdasarkan data polling yang beredar. "Meskipun tak tertutup kemungkinan kandidat lain. Tipe wapres pendamping yang mampu mengeksekusi proyek-proyek, terutama infrastruktur yang terbengkalai menjadi dambaan publik mayoritas," jelasnya.

Pagi tadi, rupiah berada pada posisi Rp 11.347,5 per dollar AS. Posisi ini melemah 0,52 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 11.289. Adapun IHSG sesi I ditutup anjlok 156,74 poin di posisi 4.764,66.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com