Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pasar Modal Inginkan Presiden yang Pro-bisnis

Kompas.com - 10/04/2014, 15:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Para pelaku pasar modal berharap, Presiden yang terpilih pada Pilpres 9 juli mendatang haruslah pro-bisnis dan pro-pasar.

"Nanti kita lihat 9 Juli. Kita berharap, presiden yang akan terpilih pro-bisnis dan pro-pasar, tetap menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan memberi peluang sebanyak-banyaknya bagi masyarakat untuk berusaha," ujar Ito Warsito, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Menurut Ito, siapa pun tokoh yang menang dalam pileg nanti bukanlah menjadi perhatian. Yang penting adalah sikap presiden yang harus pro-bisnis dan pro-pasar. "Sekarang apakah PDI-P, itu soal yang berbeda. Sama saja, Golkar mau mencalonkan (presiden). Dapat 20 persen? Enggak kan. Tetapi mereka perlu mencalonkan seseorang karena memang pengen punya calon saja. Soal hasil akhirnya, itu bukan ekspektasi pasar," katanya.

Ito juga menjelaskan bahwa hasil pengumpulan suara untuk pileg, yang menempatkan PDI-P, Golkar, dan Gerindra berada posisi pertama, kedua, dan ketiga, sudah sesuai dengan ekspektasi pasar. "Kalau sekarang, tiga besarnya sama kan? Itulah. Jadi, sesuai dengan ekspektasi pasar, kecuali ada yang melejit sendirian," tandasnya.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 153,74 poin atau 3,18 persen ke posisi 4.764,66 pada jeda sesi I siang tadi. Pelemahan juga terjadi terhadap rupiah yang berada di level kisaran 11.300 per dollar AS atau melemah 0,52 pesen dibanding penutupan sebelumnya di level 11.289.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com