Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakrie Telecom Minta Keringanan Kreditur

Kompas.com - 11/04/2014, 14:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) masih melakukan pembicaraan dengan para kreditur obligasi untuk melakukan re-profiling utang. Pada Mei 2014 nanti, perusahaan telekomunikasi milik Grup Bakrie ini harus membayar kembali cicilan bunga utang berdenominasi dollar AS.

"Kami belum bisa bicara sekarang, karena terikat NDA (non disclosure agreement)," ujar Jastiro Abi, Direktur Utama BTEL, Jumat (11/4/2014). BTEL menanggung beban utang berupa wesel senior dengan total nilai 380 juta dollar AS.

Surat utang itu memiliki bunga 11,5 persen per tahun. Cicilan bunga dari surat utang yang jatuh tempo 7 Mei 2015 ini harus dibayar dua kali setahun. Yaitu, setiap tanggal 7 Mei dan 7 November.

Dengan demikian, 7 Mei 2014 nanti, BTEL harus menyiapkan dana 21,85 juta dollar AS atau Rp 246,9 miliar. Nilai yang sama juga harus dipersiapkan manajemen BTEL di 7 November 2014 mendatang.

Jastiro pun masih bungkam apakah kewajiban pembayaran cicilan bunga itu akan kembali ditunda. Pada periode pembayaran cicilan 7 November 2013, BTEL mendapatkan keringanan berupa penundaan pembayaran dari kreditur.

Sejak 9 Juli 2013, BTEL menunjuk FTI consulting sebagai financial advisor untuk melakukan penelaahan bisnis dan keuangan. Kemudian, BTEL dan para pemegang obligasi membentuk steering committee untuk membahas re-profiling utang obligasi.

KONTAN sempat meminta konfirmasi dari pihak Bursa Efek Indonesia (BEI), apakah pihaknya sudah menerima laporan mengenai kelanjutan dari negosiasi tersebut. "Kalau tidak salah, jatuh temponya diperpanjang," ujar Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI.

Namun, ia mengaku tidak ingat batas perpanjangan waktunya. Informasi saja, biasanya, jika perpanjangan utang dilakukan, maka besaran kewajiban pembayaran bunga akan disesuaikan. Bisa diturunkan atau ditunda sesuai kesepakatan.

Sekadar mengingatkan, pada tanggal 7 Mei 2010, anak usaha BTEL, Bakrie Telecom Pte., Ltd menerbitkan wesel senior senilai US$ 250 juta. Lalu, pada 27 Januari 2013, Bakrie Telecom Pte Ltd kembali menerbitkan wesel senior US$ 130 juta. Berarti totalnya menjadi 380 juta dollar AS. (Amailia Putri Hasniawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com