Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Asing Dominasi Sektor Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 14/04/2014, 13:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan sektor pariwisata di kawasan ASEAN tercatat paling tinggi. Sepanjang periode 2005-2012, pariwisata ASEAN tumbuh rata-rata 8,3 persen per tahun, jauh di atas rata-rata pertumbuhan global yang hanya 3,6 persen.

Bahkan pada 2013, arus kunjungan wisatawan ke negara-negara ASEAN sudah mencapai 92,7 juta atau meningkat 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pertumbuhan global hanya 5 persen.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, dalam APKASI International Trade and Investment Summit (AITIS) 2014, Senin (14/4/2014) menuturkan, pariwisata Indonesia merupakan sektor yang paling siap dalam menghadapi AEC.

Mari menjelaskan, tahun 2013 investasi di sektor pariwisata mencapai 602,648 juta dollar AS terdiri dari investasi asing sebesar 462,47 juta dollar AS, sementara investasi domestiknya hanya 140,18 juta dollar AS.  "Sebagian besar investasi tersebut untuk membangun hotel dan restoran," terang Mari.

Mari memaparkan, beberapa investasi yang sedang dilakukan guna mengantisipasi meningkatnya permintaan, dilakukan operator dalam negeri, di antaranya adaah Grup Santika Hotel, Tauzia Hotel, dan Dafam Hotel. Ketiganya tercatat sebagai operator paling agresif melakukan ekspansi.

Rencananya, mereka akan menambah 140 jaringan hotel sampai tahun depan. Adapun operator asing, Carlson Rezidor bersama mitranya PT Panorama Group merencanakan pembangunan 20 hotel dalam 5-7 tahun ke depan.

Selain itu, sejumlah operator asing juga menggandeng operator dalam negeri dalam melakukan ekspansi. Sebut saja Aston Hotel, yang berencana membangun 150 hotel dalam 3-5 tahun ke depan. Sedangkan Accor Group menargetkan memiliki 100 hotel pada 2015.

Dalam agenda yang digelar 14-17 April 2014 dengan tema "Kemitraan Ekonomi Global Berkelanjutan" tersebut, Mari menambahkan, tahun lalu sektor pariwisata menghasilkan devisa sebesar 10 miliar dollar AS. Capaian ini menempatkan pariwisata di peringkat keempat sektor yang banyak menghasilkan devisa setelah migas, batubara, dan kelapa sawit.

"Pariwisata juga memberikan kontribusi sebesar 3,8 persen terhadap PDB nasional, serta menciptakan sebanyak 10,18 juta lapangan kerja atau mencapai 8,9 persen secara nasional," kata Mari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com