Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suswono: Investasi Pertanian Masih Jauh dari Harapan

Kompas.com - 14/04/2014, 14:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pangan menjadi persoalan krusial di tengah pertumbuhan kebutuhan dan alihfungsi lahan. Salah satu yang bisa mendorong produktivitas pertanian adalah dengan memperkuat investasi. Sayangnya, investasi di sektor pertanian masih belum sesuai harapan.

“Investasi masih jauh dari yang diharapkan, padahal potensi pertanian lebih besar (dari sektor lain),” kata Menteri Pertanian Suswono dalam APKASI International Trade and Investment Summit (AITIS) 2014, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/4/2014).

Adapun potensi sektor pertanian yang dimaksud adalah potensi penyediaan pangan berkelanjutan, potensi penyerapan tenaga kerja, serta potensi sebagai penyedia bahan baku industri.

Suswono mengatakan pentingnya urusan pangan bisa menimbulkan konflik antar negara ke depan. Sementara itu, terkait potensi tenaga kerja, rerata setiap tahun sebanyak 38 persen angkatan kerja terserap sektor pertanian.

Peluang investasi

Suswono memaparkan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yakni 2009-2013 realisasi investasi domestik pertanian hanya Rp 37,77 triliun atau 9,6 persen dari total seluruh investasi.

Di sisi lain, pada periode sama, realisasi investasi asing hanya mencapai 5,38 miliar dollar AS atau sekitar 5,7 persen dari total investasi seluruh sektor.  “Dalam forum AITIS ini, diharapkan memberikan peluang,” katanya.


Pertama, investasi di peremajaan perkebunan rakyat. Produktivitas perkebunan rakyat seperti CPO, kelapa, kakao, teh, dan kopi baru separuh dari perusahaan swasta. “Kalau ada investasi di sini, produktivitas perkebunan rakyat bisa signifikan produktivitasnya,” katannya.

Kedua, investasi nilai tambah pertanian. Saat ini masih banyak ekspor hasil pertanian mentah. Suswono ingin ada investasi nilai tambah sehingga industri hilir pertanian tumbuh. “Harapannya industri tumbuh. Kalau tumbuh tentu permintaan bertambah. Mungkin kurang bahan baku, tapi sepanjang importasi ada nilai tambahnya, kemudian kita ekspor lagi, tentu saja akan memberikan keuntungan,”  ujarnya.

Dia menambahkan, peluang investasi sektor pertanian yang tak kalah menarik ada di industri pupuk organikdan vaksin. Komoditas pertanian organik akan menjadi incaran konsumen kelas menengah. “Kita perlu cukup banyak (industri pupuk organik),”  katanya.

Terakhir adalah investasi produk ramah lingkungan serta, investasi dalam mendukung transportasi ternak. Sistem distribusi ternak saat ini diakui Suswono masih sangat memprihatinkan, high cost, lantaran kurang armada. Dia pun berharap, akan banyak alat pengangkutan untuk hewan-hewan ternak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com