Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Keuangan Paling Bermasalah

Kompas.com - 14/04/2014, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan di sektor jasa keuangan menjadi kasus aduan masyarakat paling dominan. Ke depan, persoalannya bisa makin banyak dan beragam seiring dengan meningkatnya kegiatan transaksi perdagangan yang linier dengan penggunaan jasa keuangan.

Demikian salah satu isu yang mengemuka dalam dialog soal perlindungan konsumen di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/4/2014). Dialog yang digelar Bank Indonesia (BI) tersebut menghadirkan Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pemberdayaan BI Rosmaya Hadi serta Direktur Pemberdayaan Konsumen Kementerian Perdagangan Ganef Judawati.

Menurut Ganef, keluhan di sektor jasa keuangan menjadi aduan paling dominan yang diterima Direktorat Pemberdayaan Konsumen Kementerian Perdagangan (DPK Kemendag), Sistem Pengawasan Perlindungan Konsumen (Siswas PK), dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

Dari 77 pengaduan yang diterima DPK Kemendag tahun 2013, terbanyak adalah kasus jasa perbankan. Pada tahun yang sama, dari 78 pengaduan yang diterima Siswas PK, mayoritas adalah kasus pembiayaan bukan bank dan bank.

Sementara itu dari 420 pengaduan yang diterima 16 BPSK pada tahun 2013, terbanyak adalah kasus jasa lembaga bukan bank dan bank.

”Filosofinya, ketika kita buka pasar, di mana transaksi barang dan jasa semakin banyak, pemerintah harus menyediakan lembaga-lembaga pengaduan konsumen. Intinya adalah bagaimana pemerintah bisa menyediakan lembaga yang mudah, cepat, dan murah bagi konsumen untuk menyelesaikan kasusnya di luar pengadilan,” ujar Ganef.

Rosmaya mengatakan, BI telah membentuk divisi layanan perlindungan konsumen pengguna jasa sistem pembayaran per 1 Agustus 2013. Di dalamnya mencakup instrumen pemindahan dan penarikan dana, kegiatan transfer dana, alat pembayaran menggunakan kartu, termasuk kartu kredit dan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) atau debit, uang elektronik, serta penyediaan dan penyetoran uang.

Sejak terbentuk sampai dengan akhir Februari 2014, layanan tersebut telah menerima 77 pengaduan. Sebanyak 86 persen kasus di antaranya menyangkut kartu kredit.
Kartu kredit dipakai orang

Contoh kasusnya antara lain berupa kartu kredit yang dipakai orang lain, pengenaan bunga yang dianggap tidak sesuai, dan penagihan yang dianggap tidak sopan dan salah sasaran. Sejauh ini, 39 kasus dari total aduan telah diselesaikan.

Seiring dengan meningkatnya transaksi perdagangan, potensi konflik antara konsumen dan pelaku usaha pun meningkat. Termasuk di dalamnya adalah sektor jasa keuangan. Salah satu produk jasa keuangan yang pertumbuhannya pesat adalah kartu alat bayar, seperti kartu ATM, kartu ATM debit, dan kartu kredit. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com