"Survei menunjukkan perlambatan tersebut bersumber dari melambatnya seluruh jenis penggunaan kredit, terutama kredit konsumsi. Penurunan kredit baru tersebut sejalan dengan proses moderasi perekonomian ke arah yang lebih sehat dan seimbang," tulis BI dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (14/4/2014).
Pada kuartal II-2014, responden survei memperkirakan terdapat penguatan pertumbuhan kredit baru yang diiringi dengan kenaikan suku bunga kredit. Suku bunga kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi pada kuartal II 2014 diperkirakan mengalami kenaikan masing-masing menjadi 13,53 persen, 13,04 persen, dan 14,82 persen.
Adapun pertumbuhan kredit pada tahun 2014 diperkirakan melambat menjadi 18 persen secara year on year (yoy), lebih rendah dari perkiraan survei sebelumnya, yakni 19,1 persen (yoy).
Perkiraan tersebut semakin mendekati target pertumbuhan kredit 2014 yang dipatok BI sebesar 15 persen hingga 17 persen. "Dalam pandangan responden, kenaikan suku bunga kredit dan meningkatnya tekanan NPL (rasio kredit macet) menjadi pertimbangan utama melambatnya pertumbuhan kredit," tulis BI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.