Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Kembali Lirik Negara Berkembang

Kompas.com - 15/04/2014, 19:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Terlepas dari ketegangan Rusia-Ukraina dan perlambatan ekonomi Tiongkok, sekali lagi investor tergiur untuk menanamkan modalnya di negara berkembang atau emerging market.

Setidaknya hampir 2,5 miliar dollar AS dana mengalir ke negara berkembang sampai awal April lalu, menurut data EPFR Global. Ini adalah pertama kalinya modal kembali mengalir sejak Oktober 2013 lalu.

Dengan mengalirnya modal investor menandakan kembalinya "selera" untuk menanamkan modal di pasar saham negara berkembang. Pada bulan Januari laku investor dibuat khawatir oleh apa yang disebut sebagai The Fragile Five, yakni Turki, Brasil, India, Indonesia, dan Afrika Selatan.

Bank sentral kelima negara tersebut berjuang keras untuk menangani masalah nilai tukar setelah kondisi ekonomi dan politik berdampak pada "kaburnya" modal asing.  Di beberapa negara, investasi sangat erat kaitannya dengan risiko akibat situasi politik. 

Direktur Riset Internasional Charles Schwab Michelle Gibley mengatakan, investor berharap pemilihan umum (pemilu) di India, Indonesia, dan Brasil dapat membuahkan reformasi yang membuat ekonomi lebih efisien.

Namun demikian, lanjut Gibley, tidak ada jaminan bahwa calon legislator maupun pemimpin terpilih hasil pemilu dapat melanjutkan reformasi ekonomi.

"Saya masih khawatir dengan negara berkembang. Mereka masih memiliki jalan panjang untuk memperbaiki masalah-masalah struktural mereka," ujarnya seperti dikutip dari CNN Money, Selasa (15/4/2014).

Secara umum negara berkembang dinilai lebih berisiko dibandingkan negara maju karena risiko politik yang lebih tinggi dan banyak negara berkembang sering mengalami volatilitas harga komoditas.

Namun demikian, secara historis pertumbuhan ekonomi lebih kuat terjadi di negara berkembang, lebih banyak disebabkan bertumbuhnya golongan masyarakat menengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com