"Betul mesin cetak kita masih di impor. Kita mendorong Kemenperin bahwa kita harus melangkah ke mesin cetak digital," ujar Jimmy Junianto, Ketua PPGI, di Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Jimmy menjelaskan, dengan menggunakan mensin cetak digital, produktivitas industri percetakan akan lebih tinggi. Dia memberi contoh ada negara yang akan mengembangkan mesin cetak digital dengan volume besar.
"Seperti belanda yang mau membuat mensin cetak digital dengan volume cetak yang tinggi. Epson sudah buat mesin cetak digital, kenapa itu tidak ditingkatkan," katanya.
Dalam transformasi teknologi tersebut, Jimmy memperkirakan butuh waktu 10 sampai 20 tahun untuk merubah mesin konvensional ke digital. Namun, Jimmy mengatakan bahwa proses tersebut harus segela dimulai.
"Prediksi 10 smpai 20 tahun untuk mengubah teknologi konvensioal menjadi mensin cetak digital, tetapi harus dimulai segera," ujarnya.
Saat ini kapasitas produksi industri percetakan nasional mencapai 13,6 juta kertas. Dari jumlah tersebut, 60 persen digunakan untuk kebutuhan dalam negeri dan 40 sisanya diekspor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.