Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Kinerja Mandiri Melorot, Kalah dari BRI dan BNI

Kompas.com - 20/04/2014, 12:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Menko Perekonomian BUMN Rizal Ramli menilai akusisi Bank Tabungan Negara oleh Bank Mandiri hanya cara mudah Bank Mandiri memperbaiki kinerjanya. Sebab, dalam beberapa tahun belakangan ini, dia menilai kinerja Bank Mandiri jeblok.

"Kinerja Bank Mandiri semakin melorot, kalah dari BRI dan BNI. Salah satu cara yang termudah adalah dengan mengambil alih BTN, untuk melipatgandakan jumlah aset," kata Rizal saat memberikan orasi kepada ribuan karyawan BTN yang mengadakan aksi unjuk rasa, di Menara BTN, Jakarta, Minggu (20/4/2014).

Meski demikian, Rizal mengatakan bahwa dalam beberapa tahun belakangan ini, jumlah kredit macet di BTN terkait program kredit perumahan rakyat (KPR) semakin meningkat. Namun, tetap saja opsi akuisisi bukan pilihan terbaik. Karena itu, ia meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk membatalkan rencana tersebut.

"Jika ingin membesarkam Mandiri, bukan dengan cara mengakuisisi sesama bank pemerintah. Lebih baik mengakuisi bank swasta," ujar pria yang menjabat di era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Dalam aksi unjuk rasa yang dipusatkan di halaman kantor mereka tersebut, para demonstran mengenakan pakaian hitam-hitam. Mereka membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap rencana akuisisi tersebut, diantaranya "Akuisisi = Kapitalis = Penjajah", "Save BTN", dan "Akuisisi adalah Neo-Liberalisme".

Selain itu, para demonstran juga membawa sebuah pocong yang bertuliskan "Kubur Akuisisi", yang dipasangi foto Dahlan. Mereka juga membawa gambar-gambar Dahlan yang diberi tulisan "Go To Hell". Tak hanya Dahlan, Direktur Utama BTN Maryono juga turut menjadi sasaran kemarahan para karyawan.

Selain para karyawan, aksi tersebut dihadiri oleh sejumlah petinggi BTN, baik yang berasal dari kantor pusat maupun dari daerah, seperti dari Makassar, Semarang, Pekalongan, dan Yogyakarta. Turut hadir pula Direktur Utama BTN periode 1988-1994 yang juga penggagas KPR, Asmuadji. Aksi berlangsung sekitar 2,5 jam. Dimulai pukul 09.00 WIB, dan berakhir pukul 11.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com