Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Salurkan Lebih dari 70 Persen Raskin di Triwulan I

Kompas.com - 21/04/2014, 11:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim telah menyalurkan beras untuk masyarakat berpengasilan rendah (raskin) sebanyak 74,39 persen secara rata-rata nasional.

"Realisasi penyaluran tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 98,67 persen dan terendah oleh Provinsi NTT sebesar 41,13 persen," ungkap Menkokesra Agung Laksono, di Kantor Kemenkokesra, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Agung menambahkan, masih terdapat lima provinsi dengan tingkat penyaluran raskin di bawah 50 persen, yakni Bangka Belitung (49,96 persen) Riau (49,48 persen), Kaltim (47,48 persen), Maluku (46,68 persen) dan NTT (41,13 persen).

Agung menuturkan, salah satu kendala penyaluran raskin adalah distribusi di daerah terisolasi, kepulauan, dan perbatasan. Namun demikian, pemerintah pusat telah memiliki mekanisme penyaluran program raskin dari pengadaan hingga titik distribusi.

Adapun dari titik distribusi sampai rumah tangga sasaran (RTS) menjadi tuga pemerintah daerah, dan perankat desa. "Masih ada pemda yang belum mengalokasikan APBD untuk biaya distribusi raskin sampai ke RTS," terang Agung.

Sebagai informasi, pada tahun ini pemerintah memberikan raskin kepada 15.530.897 RTS, dengan alokasi 15 kilogram selama 12 bulan. Harga tebus raskin sama dengan tahun lalu yakni Rp 1.600 per kilogram.

Untuk diketahui, realisasi triwulan 1 2014 ini sudah memasukkan kuota subsidi untuk bulan November 2014 yang dirapel di bulan Februari 2014, serta kuota bulan Desember 2014 yang dirapel pada Maret 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com