Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kimia Farma Bakal Bangun Pabrik Garam Farmasi

Kompas.com - 22/04/2014, 13:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kimia Farma Tbk berencana akan membangun pabrik garam farmasi nasional. Pabrik yang berlokasi di Watudakon, Jombang, Jawa Timur ini merupakan pabrik bahan baku obat garam farmasi pertama di Indonesia.

"Kimia Farma tinggal bangun pabrik di Surabaya, bersebelahan dengan pabrik iodium. Lokasinya di Watudakon. Ditargetkan akhir tahun 2014 bisa mulai produksi sehingga tidak impor lagi," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di kantornya, Selasa (22/4/2014).

Saat ini suplai kebutuhan garam farmasi di Indonesia seluruhnya masih dipenuhi melalui importasi. Ini karena hingga saat ini belum ada industri dalam negeri yang memproduksi garam tersebut. Importasi garam farmasi dilakukan dari berbagai negara, seperti Jerman, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan India.

Adapun kapasitas pabrik garam farmasi direkomendasikan minimal 2.000 ton per tahun atau sekitar dua per tiga dari total pasar garam farmasi saat ini dan kapasitasnya dapat dioptimalkan menjadi 3.000 ton. Sementara itu, bahan baku berasal dari PT Garam.

"Kapasitas produksi saat ini baru 3.000 ton, tahun berikutnya 6.000 ton. Mau ekspor juga, setelah pasar dalam negeri semua terpenuhi baru ekspor. Kalau ini sukses kita akan tes market, sehingga perusahaan farmasi tidak ada yang impor (garam farmasi)," kata Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman pada kesempatan yang sama.

Rusdi menyatakan, harga jual garam farmasi produksi Kimia Farma akan jauh lebih murah dibandingkan garam farmasi impor. "Garam farmasi harganya Rp 9.000 per kilogram, yang produksi sendiri sekitar Rp 6.000 per kilogram," ujarnya.

Garam farmasi merupakan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi infus, produksi tablet, pelarut vaksin, sirup, oralit, cairan, cuci darah, minuman kesehatan, dan sebagainya. Dalam bidang kosmetika, garam farmasi dipakai sebagai bahan campuran pembuatan sabun dan shampoo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Whats New
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Whats New
Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Whats New
Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Whats New
Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com