Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan-perusahaan AS Ini Meraup Laba di Tiongkok

Kompas.com - 23/04/2014, 11:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Tiongkok mungkin mengalami pelambatan, namun negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia itu masih memberikan kontribusi kepada Amerika Serikat (AS).

Pada kuartal I 2014, Tiongkok memberikan sumbangan besar pada laba berbagai perusahaan AS yang bergerak di sektor konsumsi, otomotif, dan elektronik.

Beberapa nama besar perusahaan AS seperti Coca Cola Co, General Motors Co (GM), United Technologies Corp, dan McDonald's Corp dilaporkan memperoleh laba besar dari operasional mereka di Tiongkok. Kondisi ini dipercaya mampu membantu AS dan Eropa bangkit dari pelemahan.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok tercatat mencapai 7,4 persen pada periode Januari hingga Maret 2014. Ini merupakan rekor pertumbuhan terkecil dalam 18 bulan terakhir. Capaian tersebut tidak sebanding dengan melesatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang terjadi selama 20 tahun belakangan.

"Pertumbuhan ekonomi masih baik di Tiongkok. Meski tingkat pertumbuhan melambat, namun masih banyak bisnis yang dijalankan di sana, khususnya oleh perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan AS pun ikut menerima dampak bisnis itu," kata kepala bagian investasi Solaris Asset Management Tim Ghriskey seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/4/2014).

Industri otomotif merupakan salah satu industri yang menikmati dampak dari permintaan konsumen Tiongkok. Penjualan GM pada kuartal I 2014 naik 12,6 persen di Tiongkok. Saat ini pasar GM Tiongkok sangat besar, sementara pasar dalam negeri AS melemah.

Tiongkok juga merupakan pasar besar bagi industri produk konsumer AS. Kimberly-Clark Corp melaporkan penjualan popok (diaper) tumbuh 30 persen di Tiongkok pada kuartal I 2014.

Coca Cola juga melaporkan peningkatan penjualan sebesar 12 persen, didorong promosi penjualan pada "musim belanja" pada Tahun Baru Imlek.

Adapun perusahaan restoran cepat saji McDonald's berencana akan membuka 300 gerai baru di Tiongkok.  Penjualan McDonald's naik 6,6 persen disana, sementara penjualan di AS sendiri malah melorot.

Perusahaan ritel pakaian Gap Inc minggu lalu memprediksi penjualan di Tiongkok akan meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun mendatang menjadi 1 miliar dollar AS. Tak hanya itu, Gap juga akan menambah 30 gerai baru di Negeri Tirai Bambu tahun ini setelah membuka 34 gerai baru disana selama tahun 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com