Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Jam Tangan Palsu Moeldoko Preseden Buruk Budaya Imitasi Kita

Kompas.com - 23/04/2014, 19:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menilai "budaya imitasi" masyarakat Indonesia masih kental. Salah satu indikasinya, perilaku konsumen yang masih senang membeli barang-barang tiruan (replika).

Tulus menyebut, faktor harga menjadi salah satu hal yang sensitif dalam perilaku konsumen. Ini, kata dia, tidak hanya terjadi pada masyarakat biasa, tetapi juga para elite pejabat. "Itu saya kira preseden buruk. Sebagai warga negara elite, dia bertransaksi secara ilegal," kata Tulus, mengomentari pemberitan jam palsu Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Rabu (23/4/2014).

Sebagai public figure, seharusnya Moeldoko memberikan teladan kepada masyarakat, bagaimana menjadi konsumen cerdas. Barang tiruan tidak hanya merugikan produsen resmi, tetapi juga merugikan konsumen itu sendiri.

Dia menambahkan, konsumen yang membeli replika tidak akan mendapatkan hak purnajual karena klaim tidak akan dilayani oleh si pemalsu produk. "Saya kira dia pejabat publik. Kalau tidak bisa beli yang Rp 1 miliar, ya tidak usah beli yang seperti itu. Karena jam yang Rp 5 jutaan juga sudah mahal kan," imbuhnya.

Dari sisi regulasi, sebenarnya Indonesia telah memiliki Undang-Undang Perlindungan Konsumen No 8 tahun 1999. Namun, kembali lagi, kata Tulus, itu tergantung pada perilaku konsumen juga regulator.

Dia mencontohkan, meski ada aturan tersebut masih banyak VCD bajakan yang dijual bebas dan masyarakat masih membelinya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah pemberitaan media di Singapura mengenai jam tangan mahal yang dipakainya. Ia justru mengaku bahwa barang yang dipakainya bukanlah jam tangan asli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com