Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I Masih Terkendali

Kompas.com - 24/04/2014, 18:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan bank sentral memprediksi neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I 2014 masih terjaga.

Kinerja ini ditopang defisit transaksi berjalan kuartal I 2014 yang diperkirakan pada kisaran 2 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Kalau menurut estimasi Bank Indonesia, defisit transaksi berjalan tahun 2014 itu antara 2,5 sampai 3 persen. Kita berharap bisa lebih ke 2,5 persen. Kalau kuartal I, estimasi bisa sama dengan kuartal IV 2013, sekitar 2 persen," kata Mirza ketika ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Menurut Mirza, kegiatan ekonomi pada kuartal I biasanya selalu lebih rendah dibandingkan kegiatan ekonomi yang terjadi pada kuartal II dan III. Sehingga, defisit transaksi berjalan pada kuartal I memang cenderung lebih rendah.

"Ini kan awal tahun, belum memulai bisnis secara full. Pola seasonal (musiman) kuartal II dan III itu defisit transaksi berjalan lebih besar dari kuartal I. Tapi nanti kuartal III akan sedikit lebih rendag dibandingkan kuartal II. Nanti kuartal IV turun lagi dan full year menjadi 2,5 persen dari PDB," paparnya.

Sekedar informasi, NPI pada kuartal IV 2013 mencatat surplus sebesar 4,4 miliar dollar AS. Perbaikan kinerja NPI tersebut ditopang defisit transaksi berjalan yang menurun cukup tajam menjadi 4,0 miliar dollar AS atau 1,98 persen dari PDB.

"Defisit ini jauh lebih rendah dari defisit triwulan sebelumnya yang sebesar 8,5 miliar dollar AS atau 3,85 persen dari PDB maupun perkiraan awal BI. Surplus NPI triwulan IV-2013 juga ditopang oleh peningkatan surplus transaksi modal dan finansial yang mencapai 9,2 miliar dollar AS, lebih besar dari surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 5,6 miliar dollar AS," tulis BI dalam pernyataan resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com