"Sebenarnya rupiah menguat dan melemah kita harus menganggap biasa, selama masih dalam koridor yang wajar. Menurut saya masih hal yang normal," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara ketika ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Mirza menjelaskan, nilai tukar rupiah memang sempat menembus level Rp 11.200 per dollar AS beberapa waktu lalu. Akan tetapi, saat ini telah berada pada level Rp 11.600 per dollar AS.
"Kembali kepada level sebelum pemilu. Jadi menurut saya masih hal yang normal dan belum harus dikhawatirkan," ujarnya.
Namun demikian, Mirza mengaku bank sentral tetap memantau pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS. Perkiraan BI, lanjutnya, pada bulan April hingga Mei biasanya terdapat pembayaran dividen luar negeri. Situasi ini berpengaruh terhadap arus pergerakan dollar AS.
"Jadi permintaan dollar AS ada. Tapi inflow dollar AS masih cukup baik, tapi tidak sederas saat pemilu kemarin. Inflow masih baik. Hal yang normal lah," ungkap Mirza.
Berdasarkan kurs tengah BI, hari ini rupiah berada pada posisi Rp 11.608 per dollar AS, melemah dibandingkan posisi pada hari Rabu (23/4/2014) yang mencapai Rp 11.590 per dollar AS. Adapun pada tanggal 22 April lalu, rupiah berada pada posisi Rp 11.486 per dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.