Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Investasi Naik, Penyerapan Tenaga Kerja Justru Turun

Kompas.com - 24/04/2014, 19:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi investasi triwulan I-2014 mengalami kenaikan 14,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, dari Rp 93 triliun pada akhir Maret 2013 menjadi Rp 106,6 triliun.

Namun, kenaikan nilai investasi domestik pun asing ini tak berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menengarai, penyebabnya adalah investasi yang masuk lebih bersifat padat modal, ketimbang padat karya.

"Saat ini perusahaan lebih melihat pekerja yang lebih terampil dan kompetitif dan padat karya cenderung berkurang," ujar Mahendra di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Mahendra menambahkan, para investor sudah tak lagi mengutamakan tenaga kerja murah. Upah menjadi pertimbangan kesekian setelah produktivitas.

"Kita harus perbaiki daya saing, yakni produktivitas tenaga kerja melalui peningkatan modal. Bisa juga ditingkatkan kualitas SDM-nya yang meningkat dan produktif. Sebenarnya dengan rasio modal yang sama, dapat diperoleh kesempatan kerja yang besar," harap Mahendra.

Catatan BKPM, penyerapan tenaga kerja pada triwulan I-2014 ini adalah sebanyak 260.156 orang, yang terdiri dari proyek PMDN sebanyak 67.697 orang dan proyek PMA sebanya 192.459 orang.

Pada triwulai I-2013, BKPM mencatat penyerapan tenaga kerja sebanyak 361.924 orang. Sementara pada periode sama 2012, BKPM mencatat penyerapan tenaga kerja sebanyak 358.385 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com