"Ternyata daya dobrak penghapusan bea masuk kakao dari 5 persen menjadi 0 persen itu kecil. Ternyata dampak (penghapusan bea masuk) itu tidak membuat hilirisasi bisa berjalan lebih cepet," ujar Lutfi kepada wartawan di JCC, Jumat (25/4/2014).
Lutfi mengatakan, memang jika dihitung, kebutuhan industri terpasang jelang akhir 2015 nanti bisa mencapai 1 juta ton. "Saya sudah menghitung, meski harus dikroscek ke Kementan," sambung Lutfi.
Menurut Lutfi, yang lebih penting saat ini bukanlah soal penghapusan bea masuk kakao, namun bagaimana meningkatkan produksi kakao, sehingga bisa memenuhi kebutuhan industri yang mencapai 1 juta ton.
Selain itu, yang terpenting lagi adalah soal hilirisasi cokelat, karena saat ini kebanyakan pelaku usaha lokal baru mengolah kakao menjadi powder atau butter cocoa.
"Jadi kita mau bantu, pertama, mencapai 1 juta ton, kemudian kedua, hilirisasi. Makanya yang soal 5 persen tadi, dalam 1-2 minggu ini akan kita hitung tepatnya bersama Dirjen Perkebunan, Kementan," terang mantan Kepala BKPM itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.