"Dibanding beban tertinggi pada Oktober tahun lalu tersebut, beban puncak tertinggi pada minggu ini naik 407 MW atau 1,8 persen," ujar Manajer Senior Komunikasi Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bambang Dwiyanto, Minggu (27/4/2014).
Kenaikan beban listrik tersebut diprediksi di antaranya karena faktor cuaca. Selama beberapa hari terakhir, memang kondisi sangat panas. Alhasil, kondisi ini memicu orang untuk menyalakan pendingin udara (AC) lebih lama. "Dalam rumah tangga, AC memang mengonsumsi listrik paling besar," ungkap Bambang.
PLN mengimbau pelanggan menghemat penggunaan listrik, khususnya untuk pemakaian yang sifatnya konsumtif. Hal ini bisa dilakukan di antaranya dengan mematikan alat elektronik yang tidak diperlukan, seperti lampu yang tidak digunakan, televisi yang tidak ditonton, radio yang sedang tidak didengarkan, dan lain-lain.
"Menghemat pemakaian listrik bisa dilakukan tanpa mengurangi kenyamanan kita. Dengan demikian, pertumbuhan pemakaian listrik bisa ditekan dan kita juga bisa mengurangi rekening listrik bulanan secara signifikan," papar Bambang. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.