Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Adiprasetyo: Seorang Juara Harus Selalu Siap Ditumbangkan

Kompas.com - 28/04/2014, 12:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Kompas Gramedia  Agung Adiprasetyo mengatakan, seorang juara baik individu atau lembaga harus siap dengan kompetitor yang selalu berusaha ingin menumbangkan, selain karena tuntutan perubahan.

Dalam Mega Workshop "HR From The Outside In", oleh Dave Ulrich, di Jakarta, Senin (28/4/2014), dia menceritakan bagaimana seorang juara bisa tumbang karena perubahan. Mula-mula, Agung menampilkan slide bergambar gerai Nokia, Blackberry, dan Samsung. Dia mengatakan, sejak kemunculan Nokia "pisang" hingga komunikator, konsumen selalu loyal dengan merek Nokia.

Bahkan ketika model berganti, model Nokia lama tetap dicari meski dengan harga yang dibanderol lebih tinggi dibanding pada saat launching pertama. Dia menambahkan, tiga tahun lalu, gerai Nokia selalu penuh. Namun, era itu berganti ketika tergeser oleh kehadiran blackberry massenger.

"Ada banyak orang yang masih bertahan dengan smartphone lama, tapi akhirnya karena komunitasnya pakai BB, akhirnya pindah BB," kata dia.

"Bulan lalu, ada berita BB hanya akan menjual 10 juta unit di seluruh dunia dan mereka memutuskan akan pindah. Sekarang entah hari ini, Samsung, atau Apple persoalannya adalah bagaimana seorang juara bertahan, bagaimana lembaga menjadi nomer satu dan sampai kapan tetap jadi nomer satu, karena setiap saat dia akan coba ditumbangkan oleh orang lain?," kata dia lagi.

Agung kemudian mengatakan, menjadi juara itu luar biasa enak. "Jadi kalau misalnya pagi ini harusnya pak Jokowi datang ke sini, itu karena dia juara bukan?" kata dia.

"Karena kan kita tidak mungkin tiba-tiba mengundang satu kandidat yang tidak jelas gitu, lalu disuruh datang ke sini untuk bicara," sambungnya.

Agung menambahkan, Joko Widodo, politisi PDI-Perjuangan yang kini maju capres itu mendapat previledge lantaran dia adalah seorang juara. "Tapi pada saat yang sama, posisi dia sebagai juara akan digoyang terus untuk bisa ditumbangkan dan digantikan dengan juara yang lain," katanya.

Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sedianya memang diundang dalam kesempatan yang menghadirkan Profesor dari University of Michigan Ross School of Business tersebut. Namun, Jokowi batal hadir, karena suatu keperluan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com