"Constraint yang paling immediate adalah infrastruktur," kata Boediono menyebut kendala pertama.
Boediono menjelaskan, Indonesia mengalami defisit infrastruktur yang luar biasa untuk mengejar transformasi sosial, ekonomi, dan politik. Ia menyebut, apapun jenis infrastruktur yang dibangun nantinya pasti akan sangat bermanfaat.
Selanjutnya, kendala kedua tranformasi Indonesia, sebutnya adalah kualitas sumber daya manusia. "Hari-hari ini kita sering dengar kesulitan pelaku usaha dalam merekrut tenaga terampil dari dalam negeri," sambungnya.
Kendala kedua ini pun harus dihilangkan. Untuk mengatasi masalah SDM ini, dia mengatakan tidak hanya diperlukan tambahan manusia yang terampil. "Pertama, adalah manusia yang tidak hanya terampil tapi inovatif," ujarnya.
"Ini memang yang harus kita kembangkan. Harus ada pemikiran baru bagaimana stuktur sistem pendidikan kita," kata dia lagi.
Selain manusia yang inovatif, mantan Gubernur Bank Indonesia itu pun menyebut, Indonesia perlu SDM yang bisa mengisi lembaga-lembaga. "Baik di bidang ekonomi, sosial, dan politik," terang Boediono.
Adapun kendala ketiga yang akan dihadapi Indonesia dan umumnya negara berkembang, adalah pembangunan institusi. Mulai dari institusi sosial, ekonomi, hingga politik.
"Lagi-lagi saya menyebut politik. Karena pada akhirnya semua aturan main dari seluruh sistem kita, sistem sosial, sistem ekonomi akhirnya kembali pada proses politik yang benar, yang akan membuat kebijakan baik," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.