BNI Bukukan Laba Rp 2,39 Triliun di Kuartal I-2014

Laba tersebut didorong pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp 5,29 triliun atau tumbuh 23,2 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,29 triliun.

"Di tengah tren perlambatan kredit yang terjadi di industri perbankan Indonesia, perseroan tetap dapat mencetak laba bersih yang cukup signifikan. Pertumbuhan kredit kami di kuartal I 2014 tumbuh 23,3 persen atau Rp 247,12 triliun dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 200,50 triliun," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di kantornya, Selasa (29/4/2014).

Perseroan tetap dapat mempertahankan net interest margin (NIM) di posisi 6,1 persen. Sedangkan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL ) dari 1 persen pada kuartal I 2013 turun menjadi 0,6 persen pada kuartal I 2014.

"Gross NPL mengalami tren positif karena sesuai prinsip kehati-hatian, rasio pencadangan (coverage ratio) dari 123,1 persen menjadi 128,2 persen pada kuartal I 2014," jelas dia.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,8 persen dari Rp 242,93 triliun menjadi Rp 273,97 triliun pada kuartal I 2014. Dengan kondisi ini, perseroan mencatat rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) naik 82,6 persen menjadi 88,4 persen pada kuartal I 2014.

Dana-dana murah perseroan juga naik 10,7 persen menjadi Rp 17,3 triliun. Dana murah tersebut mendominasi DPK dengan komposisi 65,3 persen dari total DPK pada kuartal I 2014.