Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Tuntutan Kenaikan Upah Buruh Beratkan Dunia Usaha

Kompas.com - 30/04/2014, 13:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Para buruh biasanya melakukan aksi pada peringatan Hari Buruh tanggal 1 Mei esok dengan membawa serangkaian tuntutan, salah satunya adalah kenaikan upah. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menilai, tuntutan itu memberatkan karena menambah biaya operasional.

Tak hanya menambah biaya operasional, Suryo memandang tuntutan kenaikan upah buruh dapat mengganggu investasi di Indonesia. Sebab, salah satu daya tarik suatu negara di mata investor adalah upah tenaga kerja. Bila upah terlalu tinggi, maka investor akan berpikir ulang untuk menanamkan modalnya.

"Pasti itu semua (tuntutan buruh) menjadi tambahan beban bagi dunia usaha. Karena kan itu berdampak pada cost of operation (biaya operasional). Kalau biaya operasional ini menjadi terlalu tinggi maka dampaknya ke daya saing kita. Dampaknya terutama keuntungan bagi perusahaan," katanya di Kantor Kementerian Perindustrian, Rabu (30/4/2014).

Besarnya biaya operasional, lanjut Suryo, tentu saja akan berdampak pada perolehan laba perusahaan. Apabila laba tipis, maka perusahaan mau tidak mau harus mengambil tindakan agar laba kembali tergenjot. Dalam kondisi seperti ini, terkadang pekerja terkena imbasnya.

"Kalau keuntungannya menjadi sangat tipis maka perusahaan akan bisa mempertimbangkan apakah masih layak (atau) tidak usahanya diteruskan, apakah perlu ambil langkah-langkah. Mudah-mudahan bukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), tapi kan bisa saja mengambil langkah-langkah lain misalnya relokasi dan sebagainya. Ini sebaiknya harus kita hindari," ujar Suryo.

Tuntutan upah buruh tersebut, kata dia, pasti akan berpengaruh kepada dunia usaha. Besaran upah yang diusulkan harus dipertimbangkan dengan matang dan dihitung dengan hati-hati.

"Semuanya pasti ada pengaruh. Itu semua perlu penyesuaiam kembali. Dihitung kembali mengenai kelayakan daya saing kita. Ini semua harus jadi perhatian kita. Mudah-mudahan semua wajar-wajar saja," ungkap Suryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com