Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menunggu Data Inflasi

Kompas.com - 02/05/2014, 08:43 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (2/5/2014). Investor menunggu sentimen dari rilis inflasi dan neraca perdagangan.

Inflasi diperkirakan turun bahkan terjadi deflasi sepanjang April. Secara historis inflasi April trurun.

Sementara neraca perdagangan diperkirakan terjadi surplus lebih tinggi hingga 805 miliar dollar AS. Bursa AS ditutup variatif pada perdagangan Kamis (1/5/2014) dengan indeks Dow Jones turun 21,97 poin atau 0,13 persen, S&P 500 turun 0,01 persen, namun Nasdaq positif 0,31 persrn.

Investor kembali melihat dan menunggu menjelang pengumuman data non farm payroll. Initial jobless claim dilaporkan naik sebanyak 14.000. Nasdaq berhasil menguat ditopang oleh naiknya saham-saham berbasis internet seperti Yelp. Consumer spending dilaporkan menguat tajam dalam 5 tahun terakhir pada Maret, naik 0,9 persen, sementara itu ISM factory index naik ke level 54,9 dari sebelumnya 53,7.

Bursa Eropa juga ditutup variatif dengan sebagiannya libur memperingati hari buruh. Indeks FTSE naik 0,43 persen namun CAC turun 0,23 persen. Saham Lloyd Bank menguat ditopang oleh naiknya keuntungan pada triwulan pertama 2014.

Riset Semesta Indovest menyatakan Bursa Indonesia hari ini diperkirakan berpeluang bergerak positif walau dalam rentang yang tipis didukung oleh tren rebound yang akan berlanjut.

"Indeks EIDO naik 0,43 persen. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ASII, MLPL, SMRA, PWON dan ADRO," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com