Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Defisit, Pemerintah Luncurkan SBR001

Kompas.com - 02/05/2014, 10:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan RI meluncurkan surat utang atau obligasi Saving Bonds Ritel Republik Indonesia seri SBR001. Peluncuran ini bertujuan guna menutup defisit pemerintah sekaligus menambah jumlah investor domestik.

"Melanjutkan sukses ORI (Obligasi Ritel Indonesia) sebelumnya, pemerintah berinovasi mengenalkan obligasi negara ritel bernama Saving Bonds Ritel (SBR). Dengan SBR ini penerbitan obligasi negara ritel akan dilakukan dua kali. Pertama di semester I yang diluncurkan hari ini dan di semester II 2014," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang Robert Pakpahan di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (2/5/2014).

Robert menjelaskan terdapat 21 agen penjual yang akan memasarkan SBR seri SBR001 ini kepada masyarakat. Adapun masa penawaran SBR001 adalah dari tanggal 2 Mei hingga 22 Mei 2014 dan penerbitan pada tanggal 30 Mei 2014.

"Program pengembangan dan pendalaman pasar melalui SBR punya peran strategis. Kontribusi ORI SBN (Surat Berharga Negara) 1 persen pada 2013 dan 3 persen pada April 2014. Ritel outstading per April 2014 6 persen terhadap SBN," papar Robert.

Menurut Robert, potensi pengembangan obligasi ritel terus besar karena didorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang terus meningkat. Adapun penerbitan instrumen baru, lanjutnya, menjadi sebuah kewajiban bagi pemerintah.

"DPK perbankan sekarang mencapai Rp 3.750 triliun. Penerbitan instrumen baru jadi keharusan karena pemerintah masih terus terbitkan obligasi SBN untuk refinancing maupun menutup defisit. Kita menambah instrumen baru untuk menambah jumlah investor domestik," jelasnya.

Jenis kupon SBR001 ini adalah berupa kupon mengambang yang disesuaikan setiap 3 bulan dengan tingkat kupon minimal 8,75 persen. Pesanan minimal sebesar Rp 5 juta dan maksimal Rp 5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com