“Ada kenaikan 12 poin pada posisi Indonesia, dan ini tertinggi kenaikannya dalam sejarah. Ada kontribusi pendidikan juga di dalamnya,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI, Minggu (4/5/2014).
Nuh menjelaskan, pengukuran yang dilakukan WEF selain menghitung indeks daya saing global, juga mengukur indeks pembangunan manusia, MDGs, dan pendidikan untuk semua.
“Pengukuran tersebut digunakan sebagai salah satu alat ukur kinerja, dengan melihat hubungan antara daya saing dengan pendidikan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Nuh mengungkapkan, terdapat tiga hal yang memiliki pengaruh besar dalam kenaikan peringkat Indonesia. Mulai dari inovasi, pendidikan tinggi dan pelatihan, dan kesiapan teknologi.
Dari ketika indikator tersebut, lanjut Nuh, daya saing Indonesia lebih tinggi dari rata-rata daya saing negara-negara kategori ‘efficiency-driven economy’, atau negara dengan pendapatan perkapita 3.000 hingga 8.999 dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.