Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Kualitas Premiun Bakal Langka

Kompas.com - 05/05/2014, 16:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasokan beras kualitas premium secara nasional ke pasar domestik dalam beberapa bulan ke depan bakal langka akibat gangguan dan gagal panen padi yang terjadi secara meluas. Kondisi tersebut akan mengakibatkan kenaikan harga beras kualitas premium, yang pada akhirnya menyeret harga beras kualitas medium atau rendah.

Menurut pengamat perberasan sekaligus profesor riset Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian pada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, Husein Sawit, Minggu (4/5), di Bogor, Jawa Barat, sekarang ini beras kualitas premium menjadi penentu inflasi.

”Kalau sampai pasokan kurang, akan mendorong kenaikan harga di pasar. Selanjutnya harga beras premium yang naik akan menarik kenaikan harga beras kualitas medium, sehingga sangat berpengaruh pada laju inflasi,” kata Husein.

Husein mengatakan, kurangnya pasokan beras premium akibat gangguan dan kegagalan panen harus menjadi perhatian pemerintah.

Husein juga mengingatkan perlunya Bulog berhati-hati dalam pengadaan beras, dalam kondisi seperti ini. Kalau terlalu dipaksakan, dia khawatir hal itu justru bisa berdampak pada rendahnya kualitas raskin.
Hama wereng

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir menyatakan, serangan hama wereng batang coklat meluas di seluruh tanaman padi di Indonesia. Selain mengakibatkan produktivitas tanaman padi yang rendah, kualitas beras juga jatuh.

Dwiko, petani, pengusaha penggilingan sekaligus Ketua KTNA Kabupaten Banyumas mengungkapkan, serangan hama wereng batang coklat berdampak pada 50 persen total areal tanam padi di Banyumas.

Petani yang khawatir dengan serangan hama wereng biasanya memanen padi lebih awal, ketika bulir-bulir padi belum sepenuhnya matang. Akibatnya ketika gabah dijemur menjadi kisut, sehingga jika digiling menghasilkan beras kualitas rendah karena bulir-bulir berasnya patah.

Saat ini di tingkat penggilingan harga beras kualitas premium mencapai Rp 8.500 per kilogram (kg). Adapun beras kualitas rendah harganya lebih dari Rp 6.600 per kg. Oleh karena kualitas gabah yang rendah, harga tebas padi di penggilingan gabah pada petani juga rendah.

Secara umum serangan wereng juga mengakibatkan turunnya produktivitas tanaman padi dari yang rata-rata bisa 6,5 ton gabah kering giling (GKG) per hektar, menjadi 4,5 ton. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com