Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Sisa Waktu Mengejar Target Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 05/05/2014, 19:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2014 berada di angka 5,21 persen. Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Lukita Dinarsyah Tuwo menilai hal itu tak terlalu mengkhawatirkan.

Dia menyebut, apa yang menjadi harapan pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi di level 5,7-5,8 persen hingga akhir tahun sangat mungkin tercapai. “Ini masih ada sisa waktu,” kata dia di Jakarta, Senin (5/5/2014).

Menurut Lukita, masih ada tiga kuartal lagi yang bisa memperbaiki pertumbuhan ekonomi RI. Dia menengarai, mungkin saja investor dan pelaku usaha tengah wait and see pada kuartal I-2014 ini lantarana ada pemilu legislatif, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang melambat.

“Investasi mesti meningkat (tiga kuartal ke depan), mudah-mudahan bisa lebih tinggi lagi,” kata dia.

Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin sebelumnya mengungkapkan salah satu alasan pertumbuhan ekonomi RI mengalami perlambatan adalah dari sektor pertambangan dan penggalian akibat pelarangan ekspor mineral mentah.

Menganggapi hal tersebut, Lukita menilai, ada kemungkinan perlambatan kembali terulang di kuartal II-2014. Namun, dengan regulasi yang semakin jelas, dia pun optimistis investor tidak ragu-ragu untuk kembali berinvestasi di sektor pertambangan.

Dia juga tidak menampik bahwa apa yang tengah digodok oleh pemerintah saat ini adalah upaya rebalancing dari penurunan sektor pertambangan.

Sebagai informasi, pemerintah tengah mencari cara agar ekspor mineral mentah tetap berjalan, salah satunya adalah dengan komitmen uang jaminan pembangunan smelter.

“Memang ada keperluan jangka pendek tapi sudah direspon. Kalau mereka sudah komitmen melakukan investasi, maka akan dibuka. Tapi komitmen untuk bangun industri (hilirisasi tambang) ini harus tegas,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com