Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Royal Brunei Airlines Pesan 7 Unit Airbus A320 Neo

Kompas.com - 06/05/2014, 12:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Royal Brunei Airlines meneken kontrak pemesanan tujuh pesawat A320neo dengan Airbus. Pesawat yang dipesan itu akan melayani penerbangan dari Bandar Seri Begawan ke berbagai rute di kawasan Asia.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (6/5/2014), maskapai tersebut menjelaskan pesawat yang dipesan itu akan menggunakan Pratt & Whitney PW1100G-JM.

"Royal Brunei telah berhasil mengoperasikan pesawat jenis A320 sejak tahun 2003. Kami yakin versi terbaru NEO ini akan memberikan efisiensi lebih tinggi dengan pengurangan bahan bakar sebesar 15 persen dan pengurangan dampak terhadap lingkungan yang signifikan," kata Dermot Mannion, Wakil Ketua Royal Brunei.

Dia mengklaim pesawat baru tersebut menawarkan kenyamanan tak tertandingi dalam penerbangan, jangkauan terbang yang lebih jauh serta kemampuan kargo di bawah lantai yang signifikan.

Sementara itu, John Leahy, Chief Operating Officer-Customers Airbus menambahkan, pesanan dari Royal Brunei Airlines akan memperkuat kepemimpinan A320neo di pasar pesawat single aisle (berlorong tunggal). "Kami sangat menantikan penerbangan pesawat NEO yang eko-efisien dengan warna Royal Brunei Airlines," jelasnya.

Hingga akhir Maret 2014, pesanan untuk pesawat NEO telah mencapai lebih dari 2.700 pesawat dari 50 pelanggan di seluruh dunia, mewakili 60 persen dari pesanan dalam kategorinya. Namun, tidak dijelaskan dana yang harus dikeluarkan Royal Brunei untuk membeli armada tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com