Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub: Pemudik Kurang Manfaatkan Angkutan Motor

Kompas.com - 06/05/2014, 20:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian Perhubungan menyatakan tetap memberikan subsidi untuk angkutan Lebaran, baik angkutan laut, angkutan darat, dan kereta api.

“Angkanya saya tidak hapal, tapi jumlahnya tidak naik,” kata Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, di kantornya, Selasa (6/5/2014).

Bambang menuturkan, subsidi juga diberikan bagi angkutan sepeda motor. Tahun lalu, PT Kereta Api Indonesia menyediakan gerbong untuk mengangkut sepeda motor para pemudik. Namun diakui Bambang, evaluasi subsidi untuk sepeda motor tidak terlalu menggembirakan.

“Tahun lalu yang peminatnya kurang itu kereta api, karena sesungguhnya kereta api bisa kita optimalkan untuk angkutan penumpang,” ungkap Bambang.

Dia menjelaskan, jika kereta api dialihfungsikan sebagian untuk mengangkut barang seperti sepeda motor, maka akan mengurangi kapasitas kursi untuk penumpang. Oleh karena itu, menurutnya, sebaiknya dimaksimalkan untuk pengumpang saja.

“Apalagi grafik pergerakan kereta api kita baru. Dengan adanya jalur ganda lintas Jawa, kita harapkan bisa meningkatkan kapasitas,” katanya.

Informasi yang diperoleh Kompas.com di Kementerian Perhubungan, pembelian tiket untuk angkutan motor ini, akan dibuka dari tanggal 1 Juli 2014 hingga 16 Juli 2014.  Selain kereta api, angkutan motor juga akan dilakukan oleh kapal laut.

PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), pada musim Lebaran tahun lalu, menyiapkan rangkaian gerbong khusus untuk mengangkut sepeda motor. Ada dua rangkaian yang akan melintasi dua trayek, yakni jalur Jawa lintas utara dan jalur Jawa lintas selatan.

Untuk lintas utara, rangkaian ini akan berangkat dari Stasiun Jakarta Gudang menuju Stasiun Semarang Poncol, berhenti di Stasiun Cirebon dan Stasiun Tegal. Adapun untuk jalur lintas selatan, rangkaian kereta berangkat dari Stasiun Jakarta Gudang menuju Stasiun Solo Jebres, berhenti di Stasiun Kutoarjo dan Stasiun Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com