Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal "Private Placement", BUMI "Rights Issue" Rp 6,5 Triliun

Kompas.com - 06/05/2014, 20:59 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan aksi korporasi yang mengejutkan. Emiten batu bara keluarga Bakrie ini tiba-tiba mengumumkan rencana untuk menerbitkan 26,17 miliar saham biasa seri B dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Hal itu terungkap dalam prospektus rights issue yang dirilis BUMI pada Selasa (6/5/2014). Merujuk pada prospektus itu, harga pelaksanaan aksi korporasi yang biasa disebut rights issue itu senilai Rp 250 per saham. Alhasil, jika rights issue terserap maksimal, maka BUMI bakal meraup dana segar senilai Rp 6,54 triliun.

Rencana ini tentu mengejutkan lantaran pada Desember tahun lalu, BUMI sejatinya sudah mengumumkan rencana untuk menerbitkan 13,67 miliar saham baru, tetapi dengan skema Penerbitan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non-HMETD) alias private placement.

Harga pelaksanaan private placement, kala itu, direncanakan senilai Rp 425 per saham. Imbasnya, nilai total private placement BUMI waktu itu senilai Rp 5,8 triliun. Sayangnya, manajemen BUMI masih bungkam terkait perubahan aksi pencarian dana ini.

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, tidak merespons pertanyaan yang dilayangkan Kontan. Satu hal yang pasti, rencana rights issue itu akan menghasilkan pengurangan yang terbilang besar, yakni 55,75 persen.

BUMI menjelaskan, dana hasil rights issue akan digunakan untuk empat kebutuhan. Pertama, sekitar Rp 1,73 triliun atau 150 juta dollar AS akan digunakan untuk melunasi pinjaman dari China Investment Corporation (CIC). Fasilitas itu sejatinya diperoleh dari anak CIC, yaitu Country Forest Limited (CFL), pada 18 September 2009.

Total pinjaman BUMI ke CFL tercatat 1,3 miliar dollar AS. Senilai 600 juta dollar AS dari fasilitas itu akan jatuh tempo pada 18 September 2014, sementara 700 juta dollar AS baru jatuh tempo pada 18 September 2015.

Kedua, sekitar Rp 1,73 triliun atau setara 150 juta dollar AS akan digunakan BUMI untuk melunasi fasilitas utang dari Castleford Investment Holdings, Ltd. Fasilitas itu diperoleh pada 14 November 2013, yang digunakan untuk ekspansi anak usaha BUMI.

Ketiga, BUMI akan menggunakan Rp 2,59 triliun atau setara 225 juta dollar AS untuk melunasi obligasi (guaranteed convertible bonds) yang diterbitkan 5 Agustus 2009. Sisa dana hasil rights issue lainnya akan digunakan untuk modal kerja.

Rencana rights issue ini akan dimintakan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 5 Juni 2014. (Veri Nurhansyah Tragistina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com