Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MK Tolak Gugatan Apindo Soal UU Ketenagakerjaan

Kompas.com - 07/05/2014, 19:44 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan yang dilayangkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengenai pengujian Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Dalam putusannya, MK menyatakan bahwa segala alasan pemohon tidak berasalan menurut hukum. Mengenai perselisihan akibat implementasi UU ketenagakerjaan, MK menyatakan dapat diselesaikan dengan musyawarah. Apabila perselisihan belum mendapatkan kesepakatan lewat musyawarah, maka perselisihan tersebut dapat di bawa ke pengadilan.

Menanggapi keputusan tersebut, kuasa hukum Apindo menilai keputusan MK tidak bisa menjamin kepastian hukum bagi keberlangsungan dunia usaha. "Kami sementara ini berpendapat, keputusan MK hari ini tanpa mengurangi hormat sebagai satu produk hukum tapi juga tidak memberikan kepastian hukum," ujar Ibrahim Sumantri, Kuasa Hukum Apindo di Gedung MK Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Menurut Ibrahim, Apindo akan mempelajari hasil putusan MK tersebut. "Kami akan mempelajari dulu lagi putusan ini, kami ingin memberikan masukan kepada Pemerintah agar kebijakan kedepan bisa lebih baik, Pasal yang ada akhirnya menimbulkan multitafsir dan akhirnya akan menimbulkan perselisihan, tetapi Mahkamah menilai itu jelas," katanya.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengajukan uji materi terhadap tiga pasal di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan yakni Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat (8), dan Pasal 66 ayat (4). Apindo menilai Pasal-pasal itu multitafsir dan tidak memberikan kejelasan dalam dunia usaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com