Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Impor Masuk Rumah Pemotongan Hewan, Peternak Lokal Resah

Kompas.com - 09/05/2014, 16:03 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Para peternak sapi potong lokal di wilayah Kabupaten Semarang mengaku resah terkait kebijakan impor sapi yang terus melonjak. Lebih-lebih santer dikabarkan saat ini di sejumlah rumah pemotongan hewan (RPH) di Jawa Tengah telah masuk sapi BX (Brahman Cross).

Koordinator Kelompok Petani Peternak Sapi Bangun Rejo, Desa Polosiri, Kecamatan Bawen, Eko Dodi Pramono mengatakan temuan masuknya sapi impor ke sejumlah RPH di Jawa Tengah bukan sekedar ‘isapan jempol’. Salah satunya di RPH Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.

Ia bahkan mengaku memiliki sejumlah bukti berupa data dan foto- foto aktivitas pemotongan sapi BX ini. “Jelas bagi kami peternak sapi lokal, ini merupakan ancaman ,” ungkapnya, Jumat (9/5/2014) siang.

Harga daging sapi impor lebih rendah dari harga daging sapi lokal, dapat dipastikan harga sapi lokal akan terpukul dan para peternak tidak dapat menikmati hasil yang lebih baik. “Kami khawatir ini jadi indikasi masuknya sapi impor ke Jawa Tengah. Lagi- lagi, peternak sapi lokal akan merugi,” ungkap Muntoha (58), salah satu peternak sapi potong asal Susukan, Kabupaten Semarang.

Diinformasikan, saat ini harga daging sapi di Jawa Tengah masih bertahan pada kisaran antara Rp 85 hingga Rp 90 ribu per kilogram. Sejauh ini, lanjutnya, para peternak mengetahui Jawa Tengah merupakan daerah yang tidak mengizinkan masuknya sapi impor. "Namun temuan sapi impor di RPH mengisyaratkan ancaman bagi peternak sapi lokal," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com