Koordinator Kelompok Petani Peternak Sapi Bangun Rejo, Desa Polosiri, Kecamatan Bawen, Eko Dodi Pramono mengatakan temuan masuknya sapi impor ke sejumlah RPH di Jawa Tengah bukan sekedar ‘isapan jempol’. Salah satunya di RPH Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
Ia bahkan mengaku memiliki sejumlah bukti berupa data dan foto- foto aktivitas pemotongan sapi BX ini. “Jelas bagi kami peternak sapi lokal, ini merupakan ancaman ,” ungkapnya, Jumat (9/5/2014) siang.
Harga daging sapi impor lebih rendah dari harga daging sapi lokal, dapat dipastikan harga sapi lokal akan terpukul dan para peternak tidak dapat menikmati hasil yang lebih baik. “Kami khawatir ini jadi indikasi masuknya sapi impor ke Jawa Tengah. Lagi- lagi, peternak sapi lokal akan merugi,” ungkap Muntoha (58), salah satu peternak sapi potong asal Susukan, Kabupaten Semarang.
Diinformasikan, saat ini harga daging sapi di Jawa Tengah masih bertahan pada kisaran antara Rp 85 hingga Rp 90 ribu per kilogram. Sejauh ini, lanjutnya, para peternak mengetahui Jawa Tengah merupakan daerah yang tidak mengizinkan masuknya sapi impor. "Namun temuan sapi impor di RPH mengisyaratkan ancaman bagi peternak sapi lokal," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.