Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awasi Lembaga Keuangan Mikro, OJK Gandeng Pemda

Kompas.com - 13/05/2014, 10:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengawasi lembaga keuangan mikro mulai tahun 2015 mendatang. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyatakan tugas pengawasan ini bukan tugas ringan, karena jumlah lembaga keuangan mikro sangat banyak dan tersebar.

"Lembaga keuangan mikro kehadirannya di seluruh pelosok Tanah Air. Jumlahnya banyak sekali. OJK diminta undang-undang untuk mengawasi tahun depan. Saat ini kami sedang survei berapa jumlahnya," kata Muliaman pada acara Focus Group Discussion Kejahatan Perbankan Berbasis Teknologi Informasi (Cyber Crime): Strategi dan Penanganannya," Selasa (13/5/2014).

Ke depan, lanjut Muliaman, OJK akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk dijadikan mitra dalam pengembangan lembaga keuangan mikro di daerahnya masing-masing. Saat ini OJK tengah menyiapkan aturan pendukung, guidelines, dan capacity building.

"OJK akan mengandalkan pejabat atau instansi daerah yang akan mengawasi langsung. OJK akan memberikan capacity building dan guidelines bagi para pejabat. Bagi pemerintah daerah yang sudah siap, maka pengawasan akan langsung di daerah. Bagi yang SDM-nya belum siap bisa dilakukan di misalnya di universitas di daerah, kantor-kantor akuntan di daerah," papar dia.

Menurut Muliaman, pembinaan dan pengawasan lembaga keuangan mikro harus diberikan perhatian cukup. Sebab, lembaga keuangan ini memiliki potensi yang sangat besar dan banyak dilakukan masyarakat luas.

"Kalau lembaga keuangan mikro efektif bekerja maka akan membuka akses keuangan secara luas. Kalau akses terbuka, keinginan kita untuk mengeluarkan mereka dari kemiskinan insya Allah dapat dilakukan. Kemiskinan itu terjadi karena sulitnya akses ke lembaga jasa keuangan," jelas Muliaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com