Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan Pupuk Menghilang, Petani dan Peternak Rugi Miliaran Rupiah

Kompas.com - 17/05/2014, 08:32 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Pupuk urea bersubsidi tiba-tiba menghilang dari pasaran dalam tiga bulan terakhir. Akibatnya, para petani dan peternak di wilayah Getasan, Kabupaten Semarang 'kelimpungan'. Sebab, tanaman tembakau dan sayuran terancam gagal panen.

Tak hanya itu, peternak sapi perah di Getasan terkena dampaknya akibat pakan hijauan berupa rumput gajah tidak bisa tumbuh subur. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Selama ini, tembakau, sayuran, dan susu sapi merupakan komoditas ungguan di wilayah tersebut.

"Kelangkaan pupuk urea sudah berlangsung tiga bulan ini. Di pasar, pengecer maupun di kelompok tani tidak ada pupuk," kata Kades Jetak, Kecamatan Getasan, Sutrimo, Jumat (16/5/2014) malam.

Menurut Sutrimo, komoditas unggulan di Desa Jetak adalah sapi perah yang pakan utamanya rumput gajah. Komoditas lain di Kecamatan Getasan adalah tanaman tembakau dan sayuran.

"Rumput gajah tidak bisa tumbuh bagus tanpa pupuk urea kendati ada pupuk kandang, dan penggunaan pupuk kandang biayanya lebih mahal. Biasanya rumput gajah bisa panen sampai lima kali setiap tahun, tapi tidak adanya pupuk urea hanya bisa panen dua kali saja, itu pun hasilnya tak maksimal," ujarnya.

Menurut Sutrimo, rumput gajah menjadi kaku keras, akibat tidak dipupuk urea. Sehingga sapi perah tidak nafsu makan dan hasil serta kualitas susunya menurun. Selain itu, buah tanaman tomat dan cabe rontok karena kandungan gizinya tidak seimbang akibat pupuk urea langka.

"Kalau kelangkaan pupuk urea ini dibiarkan terlalu lama, tanaman tembakau dan sayuran akan gagal panen, dan petani bakal mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Peternak sapi perah juga terkena dampaknya karena produksi susu sapi perah tidak optimal," tandasnya.

Anggota Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha mendesak Pemkab Semarang segera mengambil langkah agar kelangkaan pupuk bersubsidi yang dialami petani di Kecamatan Getasan bisa teratasi.

"Ekonomi petani akan terganggu bila tanaman tembakau dan sayuran mengalami gagal panen. Kalau kelangkaan pupuk ini tidak ditangani pemkab, total kerugian petani di Getasan bisa mencapai miliaran rupiah," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com