Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman-teman Sebenarnya Tak Rela CT Jadi Pengganti Hatta"

Kompas.com - 17/05/2014, 08:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rekan kerja Chairul Tanjung (CT) di Komite Ekonomi Nasional (KEN) tampaknya tak rela ditinggalkan ketuanya tersebut, untuk mengemban tugas sebagai Menko Bidang Perekonomian.

"Teman-teman sebenarnya enggak rela ya karena Pak CT banyak sekali memberikan masukan (ke KEN)," ungkap Sekretaris KEN, Aviliani, kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2014).

"Namun, ada kepentingan yang lebih besar dalam lima bulan ke depan ini, dan itu butuh orang yang punya keberanian," sambung Aviliani.

Dia menjelaskan, saat ini Indonesia tengah terbelit masalah anggaran. Menurut Aviliani, perlu ada orang yang berani melakukan terobosan agar pertumbuhan ekonomi minimal 5,5 persen, atau mungkin lebih baik, yakni 5,8 persen.

"Agar persepsi investor terhadap Indonesia juga tidak jelek," imbuhnya.

Tak hanya soal anggaran, Aviliani juga menyoroti masalah fiskal. Dia menyampaikan, kenaikan tarif tegangan listrik adalah salah satu hal yang akan terjadi pada bulan-bulan berikutnya, dan perlu dijaga agar tidak memengaruhi inflasi.

"Kemudian, dari investasi ini perlu didorong, karena, pada saat pemilu, ada kecenderungan turun. Kalaupun ada, tidak sebesar saat tidak ada pemilu. Ini saya kira capex (belanja modal) BUMN perlu dipacu agar mendorong pertumbuhan ekonomi," ungkap Aviliani.

Atas dasar pertimbangan itulah, anggota KEN sepakat melepaskan CT untuk menggantikan Hatta. Lima bulan, sambungnya, memang waktu yang cukup singkat sekaligus berat bagi CT. Namun, Aviliani memastikan, KEN akan membantu kerja pemerintah di bawah Menko baru, CT.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com