"Daging ilegalnya menurun, itu sesuai dengan penegakan hukum yang kita lakukan, itu ada dampak terhadap kecenderungan menurunya," Ujar Banun Harpini di Jakarta, Senin (19/5/2014).
Banun mengatakan, ada waktu-waktu tertentu daging ilegal tersebut marak masuk ke Indonesia.
"Biasanya menjelang hari-hari raya dan ada kecenderungan saat harga daging naik, kita sering tangkap. Itu daging-daging yang tidak memiliki dokumen sama sekali." katanya.
Sebelumnya, bukan hanya daging ilegal yang beredar di pasaran, tetapi peredaran daging celeng belakangan inipun marak terjadi. Hal tersebut membuat masyarakat resah untuk mengkonsumsi daging.
Menurut Kementan, daging-daging celeng tersebut berasal dari Sumatera Selatan, Barat dan Bengkulu. Namun Kementan mengakui kesulitan mengatasi peredaran daging celeng tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.