Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Global Kembali jadi Penentu Pergerakan Rupiah

Kompas.com - 22/05/2014, 08:38 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pascapengumuman pasangan calon presiden dan wakil presiden, nilai tukar rupiah kembali digerakkan sentimen-sentimen eksternal. Potensi pelemahan masih membayangi gerak rupiah pada Kamis (22/5/2014) ini.

Dari Amerika Serikat, untuk pertamakalinya The Fed menyiratkan niat yang detail tentang rencana keluar dari kebijakan moneter longgar. Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, belum ada tanda dinaikkannya suku bunga acuan Federal Reserve dalam waktu dekat.

Dollar Index dan yield US Treasury 10 tahun naik tipis hingga dini hari tadi. Adapun data yang ditunggu oleh investor pada pagi ini adalah indeks manajer pembelian (Purchasing Manager Index) yang diperkirakan masih akan di kisaran 48.

Sementara itu, rupiah sendiri terus melemah mengikuti arus global hingga sore kemarin. Hilangnya euforia politik membuat rupiah dikendalikan isu global dan fundamental ekonomi.

Saat ini risiko pelebaran defisit anggaran memunculkan peluang kembali dinaikkannya harga BBM bersubsidi. Ruang pelemahan rupiah masih ada dengan data China yang tengah dinantikan pagi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com