Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Cermati Kondisi Darurat Militer Thailand

Kompas.com - 23/05/2014, 14:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi darurat militer di Thailand dipercaya sebagian pihak akan berdampak secara regional, termasuk Indonesia. Apalagi, Thailand merupakan salah satu mitra dagang potensial Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo, mengatakan, perkembangan di negara berkembang dapat saling mempengaruhi. Faktor global, kata Agus, perlu diperhitungkan dan mewaspadai baik secara regional sebab dapat berdampak kepada negara lainnya.

"Yang di global kita waspadai di Amerika Serikat tentang normalisasi sistem moneter dan risiko bunga meningkat. Kita juga mengawasi Tiongkok dan India. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok sudah 20 tahun ke belakang sekitar 10 persen, sekarang sekitar 7 persen," kata Agus di Gedung BI, Jumat (23/5/2014).

Secara khusus mengenai kondisi di Thailand, Agus mengaku bank sentral terus mengikuti dan mewaspadai. Sebab, Indonesia dan Thailand merupakan mitra dalam hal perdagangan. "Secara umum kita banyak mitra dagang. Kita hitung di perdagangan dan kepercayaan. Tapi secara umum belum bisa dikatakan ada perkembangan langsung," ujar Agus.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku pihaknya cukup cemas kondisi darurat militer di Thailand akan memberi imbas kepada Indonesia. Sebab, tata niaga perdagangan beberapa komoditas dikhawatirkan akan "berantakan."

Lutfi mengaku dirinya takut barang-barang dari Thailand akan masuk secara ilegal akibat kondisi politik yang mengakibatkan rusaknya tata niaga.

"Kami sangat takut kalau barangnya kemana-mana. Sedang kita saat ini sedang menghadapi musim panen untuk beras dan musim giling untuk gula, jadi kita harus jaga sama-sama supaya tidak ada rembesan yang tidak bertanggung jawab sehingga mengakibatkan kehancuran petani nasional," ujar Lutfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com