Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kondisi Pasar Baik, Cadangan Devisa Bisa Naik

Kompas.com - 23/05/2014, 14:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2014 sebesar 105,6 miliar dollar AS. Jumlah itu diprediksi akan kembali naik apabila kondisi moneter mendukung.

"Cadangan devisa April 2014 kan 105,6 (miliar dollar AS). Nanti kita tunggu (bagaimana cadangan devisa bulan Mei 2014). Kalau lihat seperti ini pasar domestik bagus, saham naik, nilai tukar naik, bisa diterka akan seperti apa," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Devisa BI Budianto, Jumat (23/5/2014).

Budianto mengungkapkan apabila kondisi moneter Indonesia menunjukkan kondisi yang baik, maka paling tidak cadangan devisa masih dapat terkelola dengan baik. Pada cadangan devisa bulan April lalu pun, tidak ada kondisi yang mengganggu secara signifikan.

"April kemarin semua tidak ada yang bermasalah. Cadangan devisa kita hanya untuk meng-cover kewajiban-kewajiban pemerintah, seperti membayar utang luar negeri," ujar Budianto.

Menurutnya, bank sentral mempertimbangkan beberapa prinsip dalam pengelolaan cadangan devisa. Prinsip tersebut antara lain seperti keamanan, jenis aset, penerbitan, dan likuiditas.

"Kita harus mengelola cadangan devisa yang dapat segera memenuhi kewajiban pemerintah dalam jangka pendek setidaknya setahun ke depan, misalnya utang luar negeri. Nilai, preserved value juga diupayakan agar jangan sampai turun," ungkap dia.

Di dalam komponen cadangan devisa diakui Budianto memang terdapat komponen emas. Akan tetapi, emas bukan komponen utama.

"Melihat komposisi emas tidak merupakan komposisi cadangan devisa dominan. Bank Indonesia sampai saat ini belum terlalu fokus mengoptimalkan cadangan devisa pada porsi emas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com