Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Anggaran Infrastruktur Sampai 2019 Capai Rp 1.600 Triliun

Kompas.com - 24/05/2014, 19:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Ahli Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta, Bappenas, Lukas Hutagalung, menuturkan investasi di bidang infrastruktur hingga 2019 sekira Rp 1.600 triliun. Atas dasar itu, dia optimistis, penyerapan tenaga kerja dalam lima tahun ke depan masih akan aman.

"Jadi bisa bayangkan dari infrastruktur itu, biasnya 10-20 persennya untuk tenaga kerja. Nah, artinya kesempatan dalam 5 tahun ke depan, minimal Rp 160 triliun itu untuk tenaga kerja," kata Lukas, di Jakarta, Sabtu (24/5/2014).

Lukas menjelaskan, infrastruktur dipandang sebagai dua entitas. Pertama, infrastruktur sebagai fasilitator penggerak pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan, dalam hal ini, infrastruktur akan mengalami perlambatan seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Kedua, infrastruktur saat ini juga sudah menjadi lahan investasi. Seperti misalnya, kata dia, swasta kini diberikan hak mengambil keuntungan yang wajar jika mau ikut membangun infrastruktur.

"Artinya bukan hanya sebagai fasilitator pertumbuhan ekonomi, tapi ada pekerjaan yang ditimbulkan dari pembangunan infrastruktur," sambungnya.

Terkait instruksi Presiden soal pemotongan anggaran sebesar Rp 100 triliun, dia mengakui pastinya belanja modal akan menurun, termasuk belanja tenaga kerja. Namun, lanjut Lukas, porsi swasta dalam kerjasama pemerintah swasta (KPS) infrastruktur saat ini kurang lebih 70 persen dari total nilai proyek KPS.

"Jadi tidak bergantung pada budget dipotong apa enggak. Swasta tetap berjalan kalau diberi kesempatan pemerintah," ujarnya.

Dengan kata lain, sambung Lukas, penyerapan tenaga kerja akibat pembangunan infrastruktur masih aman, karena swasta tetap berjalan, dan tidak terpengaruh pemotongan anggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com