Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Prabowo-Hatta Mengurangi Jurang Si Kaya dan Si Miskin

Kompas.com - 28/05/2014, 12:54 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu agenda dan program nyata pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa membangun perekonomian yang kuat dan berdaulat adalah dengan mengurangi jurang antara si kaya dan si miskin. Begitu tercantum dalam visi mereka pada halaman kedua di website www.kpu.go.id.


Bagaimana caranya? Pertama, selain meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dari Rp 35 juta menjadi minimal Rp 60 juta, mereka menilai peningkatan pemerataan dan kualitas pertumbuhan ekonomi juga dapat mengurangi jurang antara si kaya dan si miskin. 

Langkahnya melalui peningkatan daya serap angkatan kerja menuju dua juta lapangan kerja per tahun. Untuk itu mereka juga mencantumkan perlunya perbaikan regulasi dan infrastruktur untuk industri padat karya seperti tekstil, sepatu, dan elektronik.

Hal tersebut diikuti dengan pembukaan lahan pertanian baru dan menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai ujung tombak kebangkitan ekonomi.

Mereka, juga akan membangun industri pengolahan untuk menguasai nilai tambah bagi perekonomian nasional. Caranya, dengan reformasi pengelolaan Sumber Daya Alam dan industri, mempercepat pengembangan industri hilir seperti nikel, tembaga dan bauksit, melanjutkan renegosiasi kontrak pertambangan umum dan migas, serta meningkatkan pembangunan dan daya saing dari industri hilir seperti kelapa sawit, karet, kako, bubur kayu dan kertas dan produk primer lainnya.

Selain itu mereka juga menyatakan akan fokus membangun dan mengembangkan industri nasional pada transportasi darat, laut, udara dan alat berat atau mesin pertanian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com