Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Kedaulatan Pangan Jokowi-JK Butuh Biaya Besar

Kompas.com - 30/05/2014, 14:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai baik dalam konsep, tetapi kurang strategi dalam mencapai kedaulatan pangan.

Koordinator Aliansi untuk Desa Sejahtera, Tejo Wahyu Jatmiko, bahkan mempertanyakan jumlah anggaran mereka untuk kedaulatan pangan, jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden mendatang.

"Mereka tidak berani mengemukakan berapa budget APBN yang digelontorkan untuk membangun kedaulatan pangan," ungkap Tejo, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (30/5/2014).

Mengacu perhitungan Food and Agriculture Organization (FAO), untuk membangun kedaulatan pangan, setidaknya sebuah negara mengalokasikan 20 persen anggaran atau biaya negara untuk pangan.

Tejo menyangsikan perbaikan irigasi 3 juta hektar selama 5 tahun. Sejauh ini, Indonesia tidak pernah bisa menata lebih dari 1 juta hektar. "Sangat kecil, karena pendanaan (kurang) dan benturan dengan program lain," ungkapnya.

Kemudian, soal pencetakan sawah baru 1 juta hektar selama setahun pun dinilai tidak realistis. Selama ini, Indonesia hanya bisa menambah 50.000 hektar per tahun.

"Artinya dalam 5 tahun hanya seperempat (dari janji). Itu menghitungnya dari mana. Lokasi sumber agraria di mana? Sementara SBY pernah bilang 8 juta hektar, tapi sampai sekarang tidak ada karena memang barangnya (lahannya) tidak ada," jelasnya.

Komitmen untuk menekan konversi lahan Jokowi-JK pun dipertanyakan strateginya. Saat ini, setiap tahun Indonesia kehilangan 110.000 hektar lahan pertanian. Dia mengatakan, tim Jokowi-Jk belum memunculkan bagaimana strateginya. Padahal, sudah ada aturan UU No. 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

"Tapi menata lahan ini kekuasaannya ada di kabupaten. Banyak bupati lebih mementingkan PAD daripada memperluas lahan. Kalau lahan itu mau untuk pertanian, insentifnya (ke kabupaten) apa?" imbuhnya.

Terakhir, dia menyoroti, misi Jokowi-JK tentang pelibatan perempuan petani dan nelayan. "Tapi mereka tidak secara eksplisit menyatakan subsidi untuk petani dan nelayan, padahal itu menjadi penting," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com