Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Energi Terbarukan, Masa Depan Indonesia Mengerikan

Kompas.com - 02/06/2014, 13:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djoyohadikusumo mengatakan, dalam tempo waktu 70 tahun, Indonesia akan mengalami krisis energi yang dahsyat apabila tidak mengembangkan energi terbarukan.

Menurut dia, jika tidak ada langkah konkret, maka masa depan Indonesia akan sangat mengerikan. "70 tahun lagi kalau tidak ada energi itu, masa depan akan sangat mengerikan jika tidak ada energi terbarukan," ujar Hashim Djojohadikusumo dalam sarasehan yang diadakan Institut Garuda Nusantara dengan tema "Kedaulatan Energi Syarat Mutlak Ketahanan Bangsa" di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Senin (2/6/2014).

Hashim menjelaskan, kondisi energi nasional saat ini dalam kondisi yang sangat berisiko. Pasalnya, energi minyak nasional akan habis dalam waktu 11 tahun ke depan. Hal itu diperburuk dengan konsumsi BBM nasional yang terus meningkat setiap hari. Sementara untuk energi batu bara, Hashim mengatakan, dalam tempo 70 tahun lagi batu bara akan habis.

Kondisi seperti itu, menurut dia, akan membuat Indonesia menjadi negara pengimpor energi terbesar di dunia. Oleh karena itu, Hashim mengingatkan agar pemerintah mendatang harus memiliki komitmen penuh terhadap pengembangan energi terbarukan.

Menurut Hashim, pemerintah saat ini belum memiliki komitmen penuh terhadap energi terbarukan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com