Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Periode Panen Raya, Cabai Jadi Peredam Inflasi

Kompas.com - 02/06/2014, 14:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat (BPS) Suryamin menyatakan pada bulan Mei 2014 komoditas cabai tidak menjadi penyebab utama inflasi bulanan. Sebaliknya, komoditas ini malah menjadi penghambat inflasi lantaran mencatat deflasi.

Suryamin mengungkapkan berdasarkan pantauan BPS di pasar hingga minggu keempat Mei, baik cabai rawit maupun cabai merah mengalami deflasi. Alasannya, kedua komoditas ini memasuki periode panen raya.

"Cabai merah memiliki andil -0,11 persen. Perubahan harga dari April ke Mei sebesar -40,36 persen karena memasuki masa panen raya. Penurunan terjadi di 78 kota IHK, tertinggi di Probolinggo 77 persen dan Malang 72 persen," kata Suryamin di kantornya, Senin (2/6/2014).

Sementara itu, cabai merah menyumbang andil sebesar -0,05 persen dengan perubahan harga dari April ke Mei sebesar -14,83 persen disebabkan masuk masa panen raya. Deflasi terjadi di 64 kota, di mana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang tercatat tertinggi adalah Yogyakarta sebesar 54 persen dan Tanjung Pandan 45 persen.

"Beras juga menghambat inflasi, andilnya 0,03 persen. Perubahan harganya 0,83 persen karena masuk panen raya. Penurunan terjadi di 53 kota IHK, tertinggi di Denpasar 4 persen serta Sumenep dan Kediri 3 persen," ujar Suryamin.

Sebelumnya, BPS melaporkan indeks harga konsumen bulan Mei 2014 atau inflasi sebesar 0,16 persen. Adapun secara tahunan (year on year), sebesar 7,32 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com